Pak Rafi'i


Gesekan sendal jepit ke jalanan semen terdengar khas setiap kau lewat menuju Langgar Darul Qirom
Dengungan pada saat kau menyetel mikropon sebelum subuh pun kerap terdengar hingga tadi pagi sunging telinga memaksaku bangun
Lantunan sholawat setiap hari kau panjatkan saat cahaya putih yang melintang di ufuk timur muncul selalu membuat rindu masa lalu
"Tes..tes..Subuh..subuh..ayo bangun..bangun.."
Tidak ada kata yang lebih romantis dari perhatian seorang lelaki yang setiap fajar membangunkan umat untuk menyembah kepada Hyang Maha Hidup bukan?
walaupun yang hadir di langgar tak lebih banyak dari hitungan jemari
Pak Rafi'i..
Dulu..Saat Langgar Darul Kirom hanya berukuran 2x4 meter
Hidup ku penuh warna, hidup ku tak hampa, karena kasih sayang yang kau curahkan kepada kami anak-anak nakalmu
Saat kami ditempa oleh Ustad Amir, kau dengan setia duduk dari awal hingga akhir untuk menyimak ilmu yang dicurahkan
Kau tak pernah menunjukkan bahwa kau sebenarnya mengerti, yang kau tunjukkan kepada kami selalu anggukan kepalamu yang menurut kami aneh dan membuat kami bergelak tawa dan membully-mu
Kini ku tahu bahwa anggukanmu itu adalah anggukan tawadhu' yang kau berikan kepada yang lebih tua darimu
Engkau mengajarku bagaimana menghormati,menghargai seorang guru
Engkau mengajarku bagaimana cara rendah hati dan tak boleh puas dengan ilmu
Dulu..
saat Ramadhan tiba, hanya kau lah yang kami harap sebagai imam, kau tahu, bukan hanya kami anak-anak nakalmu yang berharap itu, tapi hampir seluruh warga RT 11 penggemar beratmu.. aku pun terdiam saat mengingat sebentar lagi Ramadhan Pak.. sebentar lagi.. dan kau telah berpulang,
Terimakasih atas ajaranmu tanpa huruf dan suara tapi dengan contoh yang nyata
Selamat jalan Bapak Langgar Darul Qirom.. Tetanggaku..Guruku..Saudara seimanku.. Pak Rafi'i
Ya Allah payungi dia dengan payung kasih sayang-Mu yang tiada berawal tiada berakhir
Masukun dia surga tanpa hisap serta surga yang paling dekat dengan-Mu..

0 komentar

Segala sesuatu yang terjadi adalah buah dari keyakinanmu.