Abang.. #6

Tok tok tok.. Tiba-tiba ada seekor kuda putih di depan pintu rumahku.

Abang. Ia membawa surat serta bunga mawar yang telah kering, aku kasmaran, tak peduli mawar itu berwarna hitam atau merah, begitu pula jika putih, perasaanku tidak bekerja pada bunga itu, aku hanya memandangi amplop putih yang sudah kumal itu.

Abang,
Hatiku ndredeg tak henti, kuda itu pun mulai ketakutan saat aku menyentuh surat yang dibawanya, ia belum mengenaliku. Aku berharap dia memang dilatih untuk mencium aromaku, bukan Cleopatra ataupun Layla Majnun yang tinggal di samping Mesjid Qiblatain sana.

Aku sudah cukup cemburu tentang Khadijah Sang Wanita Agung ataupun Aisyah Ummul Mukminin yang selalu kau banggakan di depanku. Ah.. Abang.. aku sedikit ke ge-er-an.. sebegitu dahsyatnya pengaruhku padamu hingga kau sibuk menjelaskan tentang mereka padaku. Mmmmmm.. Tapi kuda itu Bang, perlahan ia menatapku, tubuhnya menyusut hingga tak ada lagi gerakan setelah surat dan mawar kering ini di tanganku. Kuda itu berdiri seraya memberikan senyum serta hormat padaku. 
Tak masuk akal Bang, tapi bagiku hal yang tak masuk akal adalah hal yang kusuka. Hal yang kusuka biasanya yang kucinta, dan yang kucinta itu...Hemhhhh.. Abang, Apa kau melamarku melalui kuda ini? Mmmmmmmm... 

#jandatraveller
#bigbudi

0 komentar

Segala sesuatu yang terjadi adalah buah dari keyakinanmu.