Kita masih di langit yang sama kan?


_
Beberapa hari ini kau menghilang.
Kabarmu seolah lenyap dan digenggam sunyi.
Kucoba mengintip catatan hariannmu
Tapi tak kutemukan sepotong cerita di sana.
Diam-diam kutatap layar handphone
Kucoba untuk melihat nomormu di sana
Berharap, masih ada. Dan ternyata ada.
Tapi, kok rasanya ada yang hilang ya?
Ah mungkin hanya perasaanku saja.
Dinda...
Kadang kuberpikir.
Mengapa pula aku harus merindukanmu.
Bukankah sejak dulu kita memang makhluk terpisah?
Rasanya terlalu tiba-tiba rindu mengepungku.
Maka perlahan kutuliskan sajak ini.
Biar kau tahu bahwa rindu ini telah melangit
Setelahnya kubercakap pada diri sendiri.
Hati berbisik " Tenanglah kita masih di langit yang sama
Bulan pun masih tetap yang kemarin,
Pun matahari masih tetap yang sama kan?
Tapi kok serasa kau berpisah jauh
Ber mil-mil hingga batas pandangan hilang
Perlahan aku mulai menepis rindu ini
Aku yakinkan hati bahwa kita hanya berpisah sementara.
Pun kalau kau rindu.
Begini...
Coba pandangilah bulan
Lalu pikirkan aku pun menatap bulan yang sama.
Di sana pandangan kita bersatu.
Dan jangan lupa kiaskan doa ke cahayanya
Hingga harapan-harapan kita bersatu di sudut sana.
Adinda...
Barangkali sajak ini teramat panjang.
Singkatnya aku hanya ingin berkisah tentang rindu
Perasaan yang begitu sederhana
Yang belakangan ini begitu menyiksa.
Kucoba mencari obatnya.
Sayang belum juga kutemukan
Sampai aku bersandar di sebuah batu besar
Di hadapan danau kecil yang teduh
Aku berujar pelan pada danau itu.
"Tiada obat rindu selain pertemuan."
Lantas aku pun bergegas ke kamar
Menutup jendela rapat-rapat.
Dan sebelum tidur aku berharap sangat.
Mimpi yang akan mempertemukan kita
Ya walau hanya semenit.
Bagiku pertemuan di mimpi kali ini cukup penting
Sebab dia akan menghapus rindu satu abad lamanya.
Aku pun menutup mata
Pelan-pelan hingga setitik bening menembus kelopak mata.
"Dinda rindu ini untukmu" bisikku pelan.
Karya Fiksi - Sajak RIndu - Bang Igo (Idrus Gorontalo) - Selasa, 4 agustus 2015

0 komentar

Segala sesuatu yang terjadi adalah buah dari keyakinanmu.