Big Budi

#bussiness #jandatraveller #theraphist

  • Home
  • Thrifted
  • Social
  • Contact Us
Selamat berbahagia bagi kalian yang masih punya keluarga lengkap, selamat menenggelamkan diri bagi kalian yang tinggal sendiri, selamat atas semua yang telah terjadi dan akan menjadi kenangan nanti, selamat merajut impian kembali di dunia yang tak abadi..

Pantai Merah,
Banyuwangi 2019

dari aku sang Bidadari Syurga🐒🤟🏾

Misi yak mau lewat..

Sedari lulus SMA aku tidak pernah punya timbangan kurang dari 100kg, Minder gak? Gak sih anjirrr.. bangga akutuh dengan diriku sendiri.. tapi kali ini aku gak bahas soal kepercayaan diri, ini tentang bentuk tubuh yang semakin hari semakin saingan ama tong aer tetangga yang warna orange itu.

Aku bangga sekali dengan tubuhku yang semakin mengembang, dan terus melanjutkan kebiasaan burukku dalam memasukkan makanan ke mulut, tanpa cela, tanpa jeda!

Perutku seolah-olah tak pernah merasa kenyang, ini beneran, gak bo’ong, habis makan nasi 2 jam lewat, aku bakal lapar lagi, aku mengalami “eating disorder” semacam penyakit jiwa yang sangat menggilai makanan, gila dalam hal tidak rela jika lihat makanan tidak dihabiskan kala itu juga, aku ambil atau beli makanan sebanyak-banyaknya, dan aku akan menghabiskan semua makanannya, seperti tidak ada hari esok, pokoknya harus habis!

Hingga puncaknya di bulan Oktober kemaren aku memecahkan rekor diriku sendiri yang telah mencapai bobot di 119kg, bam!!

Sadar atau tidak, tubuh ini sangat mandiri, dia akan bereaksi jika ada sesuatu kelebihan atau kekurangan dalam tubuh, perlahan aku banyak mengalami keluhan terutama ngilu di dada dan beberapa kali pendarahan hebat, sebenarnya ini menstruasi sih, hanya saja kuantitas darah segar yang keluar begitu melimpah ruah dalam kurun waktu yang lama hingga dokter obgyn mencurigai aku mengalami gejala kanker serviks, masa suci kala itu hanya 4-6 hari saja dalam sebulan, sisanya mens, can you imagine?

Suatu malam aku berada di dalam kamarku sendirian asyik membaca salah satu buku favorit dengan kondisi tengkurap, saat ingin membalikkan badan aku mengalami sesak nafas, jantungku seolah tak berdetak, yang terbayang saat itu ialah namaku yang akan menjadi headline di salah satu koran Kotabaru dengan judul,

“Seorang wanita muda tewas kekenyangan di dalam kamar” atau

“Seorang yatim piatu tewas 7 hari yang lalu di kamarnya sendirian” atau bahkan

“Wanita gemuk meregang nyawa karena kesepian” ~eh map.. haha..

Hal-hal semacam itu bergelayutan dalam hati, pikiran, juga perasaanku, saat itu pula aku meminta kesempatan pada Tuhan dan berjanji untuk berubah, and damn it!! Sesak hilang.. entah doaku tadi dikabulkan atau apa, yang jelas saat itu aku belum mau mati!! heuheu

Alhamdulillah, allah selalu kasih orang-orang terbaik di lingkunganku, mereka tak pernah bosan untuk mendukungku dalam merubah diri, satu per satu aku diajarkan bagaimana merubah pola makan, pola tidur, dan pola olahraga, perlahan tapi pasti aku mulai merasakan perbedaannya, saat ini aku masih belum terlalu intens olahraga, tapi seberapa pun usahamu Tuhan pasti kasih hasil sesuai dengan apa yang kamu upayakan ya.. yakin aja..

After traveling India aku mengalami diare (karena adaptasi makanan disana) dan berlangsung lumayan lama dibandingkan teman-teman traveling lainnya, saat ini aku terus belajar mengatur pola diet yang benar untuk tubuh, hingga hari ini aku nemu timbangan dan angka di timbangan itu sudah beralih dari yang tadinya 3 angka sekarang hanya 2 angka, jari-jemari yang biasanya montok betangkal-tangkal ujar urang Banjar wahini sudah takisut sedikit, yang paling aku syukuri ialah sakit-sakit yang ada di tubuh perlahan berkurang bahkan hilang, dan mens normal Alhamdulillah.. level kecantikan ogut berasa naik 1000 derajat.. haha..

“tetap aja lu gendut!” kata salah satu temen, gue dalam hati bilang ke diri gue sendiri, gak tau aja lu gimana usaha gue cuma buat sehat, bukan untuk kurus, dan gue pun memasang wajah paling manis di dunia ke temen gue tadi sambil bilang “DJANCUKKK!” hahaha

Cheers from Bidadari Syurga.
Let me tell you another story about lelaki Kashmir..

Keluar dari Srinagar Airport kami seperti sedang berada di peradaban lain, berhamburan wajah bening yang mengalihkan duniaku..
“Bid, lu lagi di surga?” ~masih ingatkan ‘Bid’ ini panggilan untuk siapa? Heuheu..“I am not sure!” jawabku sendiri. “Coba kau lihat itu yang nyandar di tiang listrik!” spontan mataku terbelalak, “Bro..yeah you right! I think I was die, is this on heaven hah?” si Bid hanya mengangguk-anggukan kepala dari dalam.
“Kak Budi.. Kak Budi!” panggil Auda yang sok mandja dari depan.
“Apa..” ngelap air yang perlahan mengalir di pinggir bibir, efek dingin kali ya..
“Penduduk sini kayak campuran Arab dan Turki ya..” Jawabnya..
aku pun tersadar, “Shit! I am still on the earth Bid!” batinku.
“Bud, Bud itu arah jam 7, duh brewoknya Bud..” tegur Kak Diana

“Eh Bud arah jam 2, uma-uma matanya” tambah Kak Nisa
“Iya Bud, ada lagi nohh.. arah jam 12.. masya allah hidungnya..” tambal Kak Nida, sampai keplengor leherku.. masya allah Zayn Malik bertebaran di sini.
“Welcome to Kashmir!” suara Papa yang memecah keagresifan kami terhadap lelaki tamvann.. Aku pun melanjutkan langkah ke mobil van yang telah disiapkan oleh Papa. Aku berseloroh ke Papa “is all Khasmere handsome like him?” sambil ngelirik laki-laki yang berhamburan lainnya.
“Yeah Of course, smiliar like him, have strong face, strong bone and nice figure”. Duh! mendengar ucapan Papa malah tambah halu, Ya Allah terima kasih sudah cancel train!! Gumamku lagi. Sambil pasang tampang kalem dan innocent Aku berucap “Can’t wait to go there”.
Oh Tuhan.. aku sangat mencintai Billa, eh salah deng!! aku sangat mencintai Kashmere (sebutan untuk penduduk Kashmir), mereka sangat ramah dengan turis, tak jarang kami diminta untuk selfie bersama, kapan lagi kan berasa jadi artis!

Seperti bintang di langit, sinarnya cowok Khasmir yang cakep bertebaran di kota Srinagar. Wajahnya tegas, putih tapi gak bule, dengan pipi pink merona kek macam aku gini lah.. (tapi kadang hanya orang-orang yang bertaqwa yang mampu melihat ke Humaira-an pipiku, kalau kau masih beriman saja, sepertinya gak bakal nampak) Sorot mata lelaki Kashmir tajam kayak elang. Matanya ada yang coklat, hitam, hijau bahkan biru. Rambutnya hitam dan tebel. Lupakan Shahrukh Khan atau Salman Khan!



Mulai dari kang parkir, kang buah, kang sate, kang Shikara (perahu), kang waiter resto, rata-rata pada brewokable dan sandarable semua, bawaannya kek langsung mau nyender aja di dadanya, eh, apasih!

Etapi balik lagi ya.. cakep itu standard. Tergantung selera. Ada yang suka tampang oriental kayak boyband-boyband Korea, kayak Kak Meihwa yang sepertinya tergila-gila sekali dengan oppa-oppa berwajah licin, ada yang suka bule kayak Kang Brad Pitt. Ada yang suka tampang eksotis ala Kang Neymar. Ada yang suka wajah ke arab arab an, ada yang suka lelaki berkulit gelap. Ada yang suka lokal dengan wajah kalem atau bahkan ada yang suka ama cowok sotoy.. haha.. Bukannya rasis, tapi ini balik lagi tentang selera.













Tapi apapun selera kamu, gak ada yang membantah beningnya cowok Kashmir, sumpah!! Tapi inget ya! Bening di mata tak selalu Bening di Hati, hiyaaaa hiyaaa.. Udah sih gitu aja,

With Love,
~Bidadari Syurga
Pandanganku menyeluruh, tapi tak beruang lingkup. Semilir angin perlahan mulai menusuk tulang sendi, matahari menelan ludah bersama pegunungan Himalaya, tak mampu menghangatkan suasana, setiap tarikan dan hembusan selalu diiringi dengan berdirinya bulu roma.
Kashmir memang sangat berbeda, dikelilingi perbatasan Pakistan, Cina, dan India membuatnya menjadi pecahan surga yang sengaja ditinggalkan Tuhan untuk umatnya, believe me, this is heaven on the earth dude!!
Saking berasa surganya.. tak ada kepalsuan yang nampak disini, yang berlaku adalah kejujuran, ini menurutku, kalau kalian tidak merasa demikian ya aku bisa berkata apa, toh yang berlaku tetap kehendak Tuhan..heuheu.. perlahan anggota kami mulai terlihat karakter aslinya, mulai buka-bukaan, aku yang sejak awal sangat membuka diri, akhirnya semakin menelanjangkan diri di sini, duh!
Masih ingat dengan “Mawar?”, seorang wanita petakilan yang juga baru ku kenal, adalah Kak Diana.. seorang dokter yang tak lagi muda, kalau tidak salah sudah dilengkapi putra-putri yang semoga saja tidak mirip dengannya, haha.


Pertama kali kami bertemu saat di Indira Gandhi International Airport, ia memandangku dengan penuh belas kasih saat aku duduk di sudut bandara. Tatapannya seolah aku menjadi wanita termalang yang pernah ia temui, matanya yang sipit menegaskan dirinya bahwa ia adalah keturunan Tionghoa.
Delhi-Agra-Jaipur-Fatehpur Sikri telah kami tempuh bersama namun masih tidak tersambung kisah, hanya sapaan formalitas seperti jogetnya Prabowo saat debat capres-cawapres kemaren. ~ugetuget
Sayangnya.. karena keterbatasan waktu, aku jadi tidak bisa menceritakan secara detail bagaimana karakter Akak yang satu ini.
This is the another story..
Kau tahu betapa canggungnya anak Adam jika baru kenal? Kaku kek besi karatan.. nah disini doi pencairnya, cuma kadang.. kalau kumat, semacam kelebihan cair-an dia ndak berhenti kejang-kejang. Ekekekk..

Kak Diana ini kalau ngomong agak kek bawang bombay India, tahu kan?
Gress gress nyelekit di kerongkongan. Sudahnya kalau ndak cocok dengan dia.. langsung di semprot mangsanya itu.
Kalau urusan lelaki.. mamaita.. sering bikin malu, ganteng dikit, cekrek! Lihat yang brewokan dikit, cekrek! Lihat yang sandarable dikit, cekrek! Uma uma.. kayak aku!! Heuheu
Saat di jalan dia kadang jadi pendiam, mungkin karena Englishnya 11 12 lah sama aku, haha
Saat di Gulmarg aku melihat Javed, temannya Billa nganggur, daripada dia diem diem baee mending aku ajak omong, gak mau kalah dong ama Kak Diana yang sudah selfie dengan puluhan lelaki Kashmir, kuajaklah Javed selfie, belum selesai aku selfie, Kak Diana udah merampas posisiku, udah main serobot kan pengen juga selfie, terus ndak tahu diri si Auda pun ikut-ikutan.. gak mau kalah lagi ogut gandenglah kan lelaki ini, gak mau kalah lagi ditarik lagi ama Kak Diana.. lelaki polos ini pun sampai merah pipi dibuatnya, ndak paham sudah laku kami sebagai wanita disini.
Oiya, saat di perjalanan menuju houseboat, Ayub tak lupa belikan Kultsum dan Nain (anak-anaknya) buah, dan mobil van kami berhenti di salah satu pedagang buah pinggir jalan, aku duduk di bangku paling belakang. Saat stop.. sreett!! Suara kaca bergeser, ku tengok ke depan, ternyata kepala Kak Diana sudah tak berada pada tempatnya, ku keker pula kepalanya mengarah kemana dan ternyata masya allah.. wanita paruh baya ini berulang kali memoto pedagang buahnya.. kek lupa daratan.. gimana ndak, wong ini lebih manis dari Reza Rahardian, lebih tampan dari Adipati Dolken, dan tetiba wajahku pun ikut tertempel sepenuhnya di jendela mobil, auto nganga.. namun sungguh, sedikit pun lelaki ini tak melirik, cuk!

Dan setelah perjalanan ini berakhir barulah kami terhubung secara suka dan duka, bagaimana ia menjadi single parent yang cetar membahana anti kudis dan kurap.. heuheu.. kudengar kisah-kisah lucu anaknya, dan Aku pun iri melihat wujud cintanya pada ayahnya yang sedang di pembaringan.
Saat ia tertidur dalam pesawat menuju Kashmir, ku pandang wajahnya dalam, ia seperti berkata, “Bid, aku tak pernah beriman kepada mimpi, namun hidupku dan anak-anakku telah kupadatkan dengan impian.” Aku terhenyak, ku lemparkan pandanganku ke jendela pesawat.

Ranting pohon yang telah lama hibernasi perlahan bangun di taman Mughal, ia sembulkan tunas dedaunan ke sekujur tubuhnya, bunga-bunga tulip masih malu menampakkan diri, musim dingin di Kashmir segera berakhir, dan sayangku padanya telah terukir.

To be continue..
Let me tell you a story,
.
.
Pertama sekali mendengar si “mbak” ini ketika aku dan Auda sedang mengikuti seminar umroh backpacker di Banjarmasin yang diadakan master Mbak Elly Lubis, kalau tidak salah itu ditahun 2016, setelah itu, kita berteman di medsos saja, jarang menyapa satu sama lain, secara aku takut nyapa duluan, ngeri!
Di pertengahan tahun 2018 tetiba ada bedol tiket ke India, aku sama Auda sudah eksekusi tiket duluan, eh malamnya, wanita ini japri di WA bahwa dia pengen juga ikut backpackeran ke India, aku kaget dong, kenal gak apa gak, eh mau gabung, siapa eloohh?? *uget-uget
Singkat cerita bergabunglah kami dalam sebuah grup backpacker dengan tujuan sama namun tanggal ada yang berbeda. Overall dalam rent car, room, and another thing in the way has been on her controlled, doi banyak punya link di India, etapi link apa cem-ceman sih, au ah! haha
Hitung-menghitung semakin hari budget yang dianggarkan oleh group ini semakin tak mampu aku capai, akhirnya timbullah keputusan untuk jalan sendiri, *gaya akutuh..
Saat hari H, ketemuanlah kita di Syamsudin Noor Airport, doi jalannya kek pakai roller skates, banter bett dah nyamperin kita dengan membawa kabar bahwa tiket kita tetiba lenyap di system! Bam!! rasanya kek ditinggal nikah pas lagi sayang-sayangnya, eh!
Oiya, doi bareng adeknya yang ndak ada mirip-miripnya ama doi.. adeknya ini lebih tepatnya jadi kembaran aku, because we are like standing in a mirror haha.. badan gede, nyali gede, rasis bett ogut anjir, dan yang bikin aku heran adalah keakraban keduanya, mereka itu gak kaya saudara pada umumnya (yang aku tahu), akrab banget gila ogut sampai terpana ngelihatnya, ngalah-ngalahin sahabat, mereka seperti upik dan abu.. eh salah.. botol dan tutupnya, ibu dan anak, serasi. Iri akutuh. Coba aku ama kakakku, udah perang dunia ketiga mah.


Oke lanjut lagi,
Akhirnya tibalah di Soetta.. Alhamdulillah dengan kekuatan Sailormoon permasalahan tiket kelar, cuss lah kita kan ke Delhi..
Seperti yang udah aku ceritain di caption sebelumnya bahwa sampai di Delhi yang awalnya aku misah jalan, ternyata gak sesuai ama ekspektasi aku.
Begerilyalah aku kan nyari tiket kereta buat susulin mereka ke Agra, Alhamdulillah.. nyampe.. jadilah kita ber-6 jalan bareng, rent car temennya mbak ini namanya si Nadim dengan sopir yang super sewot mulu ama ogut karena ogut sering lupa pasang seatbelt, maklumlah kan, di kampung ogut jarang kali naik mobil, jalanlah kita membelah daratan India with Amita Bachan KW superr, ~tsaah
Namanya di jalan tentu banyak permasalahan yang timbul, diantaranya mesin ATM yang tetiba ngambek gak mau keluarin uang, perbedaan pendapat, gebetan, eh! pandangan maksudnya sering terjadi, mungkin karena factor experience mereka yang luar biasa banyaknya mereka bisa meredam perselisihan yang terjadi di jalan. Aku dan Auda banyak belajar cara menyelesaikan masalah. Akhirnya kita bisa lebih enjoy mengenal karakter satu sama lain.
Di setiap perjalanan kita singgah di beberapa rumah makan yang menurut versi aku ini terlalu mewah, tapi tidak dengan wanita satu ini + adeknya tentu, ndak pernah tu aku lihat dia worry tentang harga yang tertera, atau pajak dan service membabi buta yang dikenakan restoran, teteup mah mereka pesennya banyak, sampai aku geleng-geleng lihat mereka karena kek ndak ada beban yang menggores dahinya, beda kali dengan traveler rakyat jelata macam aku dan Auda, segala sesuatunya harus benar-benar di hitung, haha dan apapun yang mereka pesan itu bisa dipastikan ludes. Mereka gila dengan makanan berbau masala(h). Mungkin ini yang dinamakan dengan menikmati hidup.

Tibalah saatnya kita terbang ke Srinagar, Kashmir. Kami bertemu lagi dengan musafir lainnya di airport, Esron dan Ichsan, totally kami berdelapan. Terbanglah burung besi yang berlogo merah ini ke negeri yang konon bak syurga.
Landing dengan mulus kami disambut oleh Papa (aku lupa namanya) tak lupa ia membawakan jasmine segar dan memberikannya kepada kami satu per satu, setelah itu kami langsung diajak city tour melihat taman-taman bersejarah di Kashmir, selama ini pula mulut kami menganga menghadap kaca mobil melihat kreasi Tuhan dalam bentuk Adam yang begitu tampan, masya allah..
adzan magrib tiba kami diantar ke houseboat, rumah di atas perahu yang begitu famous di Kashmir.
Hari Kedua kita main di Sonamarg, disini ndak banyak yang dilihat selain hamparan pegunungan, Kak Nida, adiknya, dan seorang wanita petakilan (anggap saja Mawar, mungkin nanti dia akan masuk dalam tulisanku selanjutnya) mereka memutuskan naik kuda, sedang kami berlima ngopi cantik di salah satu Hotel (restoran) disana.
Hari ketiga kita memacu adrenalin di Pahalgarm, naik kuda menyusuri sungai dan lembah, pengalaman tentangku sudah ku ceritakan sedikit di postingan sebelumnya.
Hari ke-empat mainlah kita di Gulmarg, sempat nyasar bentar karena Kak Nida susah nyari jaringan, doi ketemuan ama temennya, kalau ndak salah ingat namanya Billa. Uma uma.. tenganga aku lihat orangnya masya allah.. machonyaa masuk sekali dalam kriteria lelaki yang aku kagumi.. wkwkwk
Aku mengatakan kekagumanku kepada Kak Nida bahwa temannya ini tampan, Wanita yang masih misteri bagiku ini tetiba berubah wujudnya menjadi srigala berbulu domba, *errrrrr (auto saingan)
Aku pandang langit biru terang, sesekali awan bertubrukan dengan awan-awan yang lain, Billa membawa seorang teman, Javid namanya, dia menjadi bulan-bulanan kami karena jika menyentuh Billa maka seringai Kak Nida tak mampu kami memandangnya.
Kau tahu bagaimana wajah wanita yang sedang jatuh cinta? Keras wajahnya seolah menjadi lembut seperti gulab jamun, lakunya manis sekali seperti jalebbi, tawanya renyah sekali seperti pani puri, heuheu..
Ku pandang lagi pegunungan yang gagah membingkai tempat kami bermain, Tatap mata penuh harap namun terlalu cemas untuk diungkap, seandainya bukan karena cinta, Himalaya ini takkan pernah menjadi indah, gunung ini akan mati, membeku.


To be continued..






Ini adalah first horse bagiku, karena aku phobia ketinggian dan ndak suka memang di tempat tinggi, “tapi mau sampai kapan?” Batinku menggumam.
Katanya mau jadi Maharani di hidupmu sendiri, kenapa membatasi diri?, pertanyaan-pertanyaan seperti itu terus bergelayut di hati, pikiran dan perasaan.
Terus dalam dada berdegub kencang sambil ngomporin mental kerupukku, Bid.. (panggilan sayang diriku yang lain yang selalu memanggilku bidadari syurga kepada diriku, mbulet? Kapok!! Haha)


Bid.. kan semua ini sekadar menjalani takdir. Ada yang ditakdirkan pasrah. Ada yang ditakdirkan berusaha. Ada juga yang ditakdirkan untuk tidak percaya bahwa semua sekadar menjalani takdir. Terus kamu mau jadi yang mana?


Seketika nyaliku membumbung di langit Kashmir, ku kencangkan celana training yang tadinya longgar, kuanggukan kemauan yang diluar agar merapuhkan yang di dalam, dengan siaga Amang Kuda ngangkat badanku yang lumayan berbobot tapi tak berdaya hanya sekedar ngangkangkan kaki ke punggung kuda, pandanganku tetiba menjadi putih, matahari yang langsung menumbuki wajah, pijakanku tak sampai lagi ke tanah, jemari ku kencang mencengkram kokang kuda, dan hatiku yang tadinya bak Marion Jola kini seketika ngomong,



“MATEKKK KON!! MATEKK KON!! MATEKK KON, CUK!!”

.
.
.
Ogut sebenernya gak tahu kenapa bisa akrab ama ini curut, yang jelas kita udah satu kelas sejak kelas 1 SMA, cuma doi pendiem.. banget malah.. ama cupu-cupunya.. ogut bedigasan.. secara anak gahoolll.. punya geng.. *gaya 
jarang ogut ngomong ama ini orang kecuali pas minta contekan Pe-er doang.. secara dia peringkat satu mulu di kelas, ogut peringkat berapa yah.. lupa.. saat lulusan.. gak ketemu sama sekali..
.
. 
Oiya kita ketemu di magang salah satu perusahaan batubara, dia tetap dengan gayanya yang cupu.. ogut tetap dengan keangkuhan yang semakin membabi buta..
.
.
Lolos magang kita misah, dia lanjut usaha sendiri, ogut ditarik perusahaan buat lanjutin kerja.. lost kontak..
.
.
Pertengahan 2013 doi tetiba viral jadi guide di Pulau Samber Gelap.. pelan-pelan doi mulai grepe-grepe ke ogut buat jalan kesana..
.
.
2014 ogut diajakin kesana tapi bawa tamunya doi.. akhir tahun ini awalnya ogut rencana ama dia bedah kalimantan, eh ogut dapat jatah buat keliling Indonesia pakai KRI Surabaya 591 beserta ratusan pemuda(i) hebat dari seluruh daerah, ofcourse lah ogut pilih yang gratisan.. Auda mencar traveling ke Kaltim, Kalteng, Kalbar nyolooo
.
.
2015-2016 kita mulai trip tipis-tipis..
.
.
2017 pasca ogut berduka doi racunin otak gue buat Umroh Backpackeran plus melancong ke 5 negara lainnya.. ogut jabanin..
.
.
2018 diracunin lagi buat muter k Hongkong dan Macau.. gue iyain..
.
.
2019 ogut dipaksa doi buat issued tiket ke India, udah gue tolak mentah-mentah karena gue janji gak bakal traveling lagi eh luluh juga karena hasutannya ngalah-ngalahin syaitonirrojim.. disini awalnya ogut begaya pen misah.. gak ikut doi.. .
.
Sesampainya di Delhi ogut ngejogrok di pinggiran meratapin nasib, akhirnya dengan drama yang sedemikian rupa ogut gabung lagi ama doi.. Jadi kalau ditanya..

“Gak bosen ama dia mulu?” 

Dulu gue pasti jawab.. 

“Bosenlah!!” 

Tapi kalau sekarang gue jawabnya,

“Masih belum ada yang bisa gantiin tempatnya dia di hatiku, camkan itu Ferguso!!” 

Udah sih itu aja. 

Wasalam.. 
Bidadari Syurga~


Gesekan sendal jepit ke jalanan semen terdengar khas setiap kau lewat menuju Langgar Darul Qirom
Dengungan pada saat kau menyetel mikropon sebelum subuh pun kerap terdengar hingga tadi pagi sunging telinga memaksaku bangun
Lantunan sholawat setiap hari kau panjatkan saat cahaya putih yang melintang di ufuk timur muncul selalu membuat rindu masa lalu
"Tes..tes..Subuh..subuh..ayo bangun..bangun.."
Tidak ada kata yang lebih romantis dari perhatian seorang lelaki yang setiap fajar membangunkan umat untuk menyembah kepada Hyang Maha Hidup bukan?
walaupun yang hadir di langgar tak lebih banyak dari hitungan jemari
Pak Rafi'i..
Dulu..Saat Langgar Darul Kirom hanya berukuran 2x4 meter
Hidup ku penuh warna, hidup ku tak hampa, karena kasih sayang yang kau curahkan kepada kami anak-anak nakalmu
Saat kami ditempa oleh Ustad Amir, kau dengan setia duduk dari awal hingga akhir untuk menyimak ilmu yang dicurahkan
Kau tak pernah menunjukkan bahwa kau sebenarnya mengerti, yang kau tunjukkan kepada kami selalu anggukan kepalamu yang menurut kami aneh dan membuat kami bergelak tawa dan membully-mu
Kini ku tahu bahwa anggukanmu itu adalah anggukan tawadhu' yang kau berikan kepada yang lebih tua darimu
Engkau mengajarku bagaimana menghormati,menghargai seorang guru
Engkau mengajarku bagaimana cara rendah hati dan tak boleh puas dengan ilmu
Dulu..
saat Ramadhan tiba, hanya kau lah yang kami harap sebagai imam, kau tahu, bukan hanya kami anak-anak nakalmu yang berharap itu, tapi hampir seluruh warga RT 11 penggemar beratmu.. aku pun terdiam saat mengingat sebentar lagi Ramadhan Pak.. sebentar lagi.. dan kau telah berpulang,
Terimakasih atas ajaranmu tanpa huruf dan suara tapi dengan contoh yang nyata
Selamat jalan Bapak Langgar Darul Qirom.. Tetanggaku..Guruku..Saudara seimanku.. Pak Rafi'i
Ya Allah payungi dia dengan payung kasih sayang-Mu yang tiada berawal tiada berakhir
Masukun dia surga tanpa hisap serta surga yang paling dekat dengan-Mu..
#10April2018
Tiap kita memiliki sungai masa lalu. Sungai tempat pertama kali kau belajar dan mengarungi kehidupan. Kadang, kau tenggelam, lalu muncul lagi di permukaan. Percayalah, selalu ada yang memberikan tangannya untukmu keluar dari lubuk terdalam sungai itu bila kau benar-benar akan tenggelam - bahkan Tuhan selalu berjaga di tepi sungai itu untukmu.

~ujar nini umur 90 tahunan tapi penyarikan liwar di pojok kota Mongkok
#makasihnini
#ulunsayangpian
Rasanya bapakku mengharapkan aku dulu lahir sebagai lelaki agar dendamnya untuk menggapaikan cita-citanya menjadi tentara kesampaian melalui tangan anak lelaki kebanggaannya. Sayangnya, yang lahir malah aku, yang bukan anak lanang ini.
Aku anak wadon, yang membuat bapakku down, tapi aku hanya ingin percaya bahwa kabar itu salah, yang benar adalah bapak bangga atas kelahiranku, walau pun sempat dulu katanya mau dituker sama anak lelaki lainnya, salah satu kebanggaan yang nampak aku saksikan saat pembagian rapor sekolah, kala itu masih SD, aku mendapatkan ranking/peringkat 3 di kelas dan ia langsung pergi begitu saja, padahal aku masih duduk manis di dalam kelas menunggu ajakannya untuk pulang, tapi hal itu tidak terjadi, aku pun jalan kaki pulang ke rumah.
Sesampainya di rumah bapak datang dan mengajakku jalan, ia membawaku ke pangkalan garasi mobil tangkinya, rapor ku mulai lecek karena ia selipkan di punggung. "Tessi-ku ranking tiga, gendukku dapat ranking tiga, Darto Helmku dapat ranking!" Gemparnya menunjukkan raporku satu per satu ke kawan sesama supirnya, aku tak tahu sejak kapan gelar-gelar aneh itu tersemat padaku, aku yang ia gelari tessi, karena dulu pada saat hari kartini aku didandani tukang salon hingga membiru seperti banci yang mau malak tukang pentol, dan bapak ngakak sampai nangis, ada juga Darto Helm karena dulu ia sering memotong rambutku menggunakan mangkuk dan helm kerupuk dan potongan andalannya tentu saja Set seperti helm, aku pasrah saja dibully oleh bapakku sendiri.
Kawan-kawan bapak mulai bersorak sorai, melempar-lemparkan kulit kacang padaku dan mereka beramai-ramai menyalamiku, dan mengangkatku, melempar-lempar tubuhku ke udara dan menaruh tubuhku ke pundak bapak, ia pun menari-nari kegirangan pada saat itu, saat itulah aku tahu.. dia bangga padaku, and.. this is the result! Masih ada aura lelaki dalam diriku karena bapak tetap memandangiku sebagai kaumnya, bukan kaum wadon. Bahkan dandananku juga lebih cepat dari wadon lainnya.. Ah bapak.. aku tahu kau sangat bangga padaku.

~anakmu yang tak pernah melewatkan detik hidupnya untuk tidak rindu padamu

Bagaimana hendak ku serahkan
zat rahsiaku kepada-Mu?
ini adalah persoalan besar.
Engkau ucapkan:
katakanlah: Roh adalah urusan Tuhanku.
Rahsia adalah rahsia
mana boleh diterka
hanya daku perlu meyakini
ia adalah urusan Tuhanku
mengapa aku cuba memikul urusan Tuhan
serahkan hak Tuhan kepada Tuhan..
Wahai Tuhanku
Engkau mengetahui zat rahsiaku
daku sendiri tidak mengetahuinya
tanpa pengetahuanku tentangnya
daku serahkannya kepada Mu
terimalah, terimalah, terimalah
daku tidak hairan
bagaimana Engkau menerima zat rahsiaku
kerana Engkau yang paling rahsia
Pemilik segala rahsia.
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

ABOUT ME

I could look back at my life and get a good story out of it. It's a picture of somebody trying to figure things out.

SUBSCRIBE & FOLLOW

POPULAR POSTS

  • Hikayat Saijaan dan Ikan Todak
  • LAMBUNG MANGKURAT DAN DAYANG DIPARAJA
  • Dongeng Kancil dan Monyet (Terjemahan dari Bahasa Banjar)
  • Kenapa Doa Kita Tak Kunjung Dikabulkan Allah??
  • Inilah 9 Orang yang Tidak Akan Diajak Bicara Oleh Allah Pada Hari Kiamat
  • MIMPI SI ANAK BAJAU
  • Hi Blogger..
  • Kita masih di langit yang sama kan?
  • (tanpa judul)
  • Hatiku

Categories

  • Abstract 12
  • Cerita Rakyat 13
  • Cerpen 5
  • Hatiku Tertinggal di Madinah 10
  • Puisi 30
  • Suamiku 2
  • Tips 8
  • Travelling 17

Advertisement

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

My Posts

  • Dongeng Kancil dan Monyet (Terjemahan dari Bahasa Banjar)
    Cerita-Cerita Rakyat Kalimantan Selatan Terjemahan Dari  Bahasa Banjar Judul Buku          :LAMBUNG MANGKURAT DAN DAYANG DIPARAJA ...
  • LAMBUNG MANGKURAT DAN DAYANG DIPARAJA
    Cerita-Cerita Rakyat Kalimantan Selatan Terjemahan Dari Bahasa Banjar Judul Buku             : LAMBUNG MANGKURAT DAN DAYANG DIPARA...
  • Inilah 9 Orang yang Tidak Akan Diajak Bicara Oleh Allah Pada Hari Kiamat
    Inilah 9 Orang yang Tidak Akan Diajak Bicara Oleh Allah Pada Hari Kiamat Allah akan mengajak bicara hamba-hambaNya kelak pada ha...
  • Hikayat Saijaan dan Ikan Todak
                             Judul Cerita “ Hikayat ...
  • HIKAYAT SA-IJAAN DAN IKAN TODAK
    CERITA RAKYAT KABUPATEN KOTABARU Standar HIKAYAT SA-IJAAN DAN IKAN TODAK Cerita Rakyat Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan ...

BigBudi

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates